Siapa Sajakah yang Membutuhkan Giok?
Kita sudah sering mendengar tentang beragam manfaat giok bagi manusia, dari segi kesehatan yang juga telah pernah kita bahas di sini, dan juga dari segi ilmu kegaiban. Umumnya, sesuatu yang tidak terbukti akan lekas terkuak ketidakbenarannya, dan sebaliknya sesuatu yang terbukti akan terus diperkenalkan dari zaman ke zaman. Bagaimana dengan giok?
Untuk manfaat bagi kesehatan, percaya atau tidak, di sini kami mencoba menjawab apa adanya. Dan ya, giok sudah dipercaya memberi manfaat positif bagi kesehatan, bahkan jauh hari sebelum leluhur tujuh tingkat di atas kita belajar berbicara.
Kemampuan healing yang dimiliki oleh sepotong giok adalah bersifat pasif. Mungkin itu tidak seperti pisau bedah dokter yang langsung menghilangkan penyakitmu, tetapi itu adalah energi positif dari alam yang setidaknya akan membuatmu menjadi lebih baik daripada tidak.
Kamu menjadi lebih nyaman dengan memiliki giok daripada tidak. Kamu juga menjadi lebih bahagia, lebih tenang, karena giok memiliki pengaruh besar secara psikis. Giok juga memilih tuan, merekam memori bersama tuannya, dan giok yang semakin sering (lama) berinteraksi dengan tubuh tuannya pun akan menjadi semakin selaras dengan tuannya.
Para raja dan ratu maupun bangsawan di masa lampau pun memanfaatkan giok dalam berbagai hal, berintaraksi dengan giok setiap saat. Entah itu sebagai talisman, barrier, aksesori, alat terapi kesehatan, alat makan, hingga sejumlah dekorasi rumah maupun alat setting fengshui.
Di era modern, siapa saja di antara kita yang membutuhkan giok? Pada daftar berikut, adakah salah seorangnya adalah kamu?
- Seorang yang memiliki banyak rutinitas.
- Seorang yang jarang mendapatkan ketenangan.
- Seorang yang sering kelelahan akibat aktivitas.
- Seorang yang sering bepergian di tempat jauh.
- Seorang yang baru berpindah tempat tinggal.
- Seorang yang dalam proses penyembuhan.
- Seorang tua yang memiliki emosi kurang stabil (pemarah).
- Seorang bayi/anak kecil yang masih rentan oleh energi negatif.
- Seorang yang ingin menghias diri tanpa rasa takut menjadi target kejahatan.
Baca juga artikel lainnya: