Lebih Populer Emas atau Giok?!
Emas tentu bukan lagi menjadi bahan asing sebagai sebuah
aksesori tubuh. Selain indah dan bernilai, sedari zaman dulu masyarakat kita
kerap kali menjadikan emas sebagai suatu investasi atau tabungan masa depan.
Mereka yang lebih berada umumnya membeli emas dalam bentuk batangan, sementara
mereka yang mungkin hanya memiliki dana seadanya juga dapat membeli emas dalam
bentuk aksesori, entah itu anting-anting, kalung, liontin, dan lain sebagainya.
Hitung-hitung, sambilan berinvestasi, sambilan menghias tubuh pula.
Bagaimana dengan batu giok?! Anda mungkin akan berpikir kami
yang di sini akan selalu ‘membela’ batu giok, karena kami adalah penjual batu
giok. Akan tetapi, kami justru hendak mengatakan kalau batu giok jelas kalah
populer dibanding dengan emas. Meskipun pengrajin batu sangat banyak di
Indonesia, bahkan sempat pula menjadi jajanan pinggiran jalan yang membuat
banyak orang berganti profesi menjadi pengrajin batu, atau akik, tetapi itu
justru membuat nilai sebuah batu berkualitas kurang dipandang di masa kini,
bagi mereka yang kurang paham akan kualitas produk.
Popularitas akik di Indonesia bagaikan sebuah petasan roket.
Meluncur sangat cepat dan menghias langit malam yang pekat, lantas dalam
sekejap pula telah menghilang terbawa angin, menjadi hal yang tak lebih dari
kenangan. Alhasil, di zaman sekarang, batu akik, sembarang batu, batu yang
masih banyak kapur dan rapuh, menjadi produk murahan yang dapat ditemukan di
mana saja. Lebih tragisnya, beberapa penjual mengklaim batu murahan mereka
sebagai jadeite grade A. Beberapa pembeli yang tidak tahu barang jelas saja
percaya. Dan tentu saja itu menjadi berimbas buruk bagi produk giok jadeite
asli yang bahkan modal saja sudah tiga kali lipat daripada yang abal-abal.
Kami mendapat pengalaman, bagaimana sejumlah calon pembeli
akan membandingkan harga barang asli kami dengan barang palsu sebelah yang juga
diklaim asli. Dengan penjelasan A to Z, ujung-ujungnya banyak yang tetap lebih
memilih yang murah. Padahal, mereka tidak sadar kalau barang yang dibeli
hanyalah barang puluhan ribu rupiah. Karena banyaknya produk palsu, banyaknya
barang abal-abal yang dijual di pinggir jalan, praktis giok sering dianggap
sama dengan semua itu, dan giok dianggap tidak lebih baik dari semua itu.
Lantas, benarkah giok tidak lebih baik dari emas?
Giok kalah populer, benar! Tetapi jika dianggap tidak lebih
baik dari emas, hal itu tidak benar! Giok sudah turun temurun di Tiongkok kuno
dijadikan sebagai alat untuk menghealing kesehatan. Para kaisar mengenakan giok
di jempol tangan untuk tetap menjaga kesehatan serta peredaran darah, para
selir atau gundik yang menggunakan giok yang digosok pada wajah guna
meremajakan kulit dan memenangkan hati kaisar, dan hingga semodern ini giok
juga dijadikan alat medis kedokteran, berbarengan dengan dukungan kemajuan
teknologi. Giok menjadi amat penting untuk dimiliki setiap masyarakat di sana,
bahkan banyak didirikannya lab guna mengidentifikasi keaslian sebuah giok
dengan cara menerbitkan sertifikat.
Di samping itu, giok juga menjadi media kesenian yang tidak
lekang oleh waktu. Para pengrajin batu giok asal Tiongkok akan mengamati sebuah
bongkahan batu yang jelas didapatkan dengan cara tidak mudah (80% diimpor dari
Burma), mencari motif yang indah, lantas memotongnya menjadi kepingan kecil,
kemudian membentuk atau mengukirnya hingga menjadi sebuah karya seni yang
memukau. Giok ukir berbeda dengan batu akik murahan yang berfokus pada pola
bentuk bulat lonjong atau segiempat yang kaku. Giok dibuat dengan imajinasi,
ketekunan, ketelitian, waktu serta konsentrasi pula, meskipun jelas para
pengrajin batu giok modern telah memiliki alat yang canggih. Dan dari sini
sesungguhnya menjadi jelas, mengapa akik mudah redup, tetapi giok sudah
bertahan berabat-abat kalaupun tidak sepopuler emas. Akik dan giok berbeda
tipis dari segi kesenian. Giok yang memiliki kualitas bagus, dikerjakan sepenuh
hati, jelas memiliki nilai jual yang tinggi.
Kalaupun benar, kita yang di Indonesia mustahil menjual giok
bekas untuk menyekolahkan anak, atau membuka sebuah bisnis kecil, tetapi giok
adalah investasi yang baik bagi kesehatan. Giok memiliki daya tarik yang tinggi
dan merangsang perasaan bahagia bagi seseorang. Dan ketika perasaan bahagia, hal-hal
negatif tidak mudah menyerang tubuh.
Keistimewaan serta manfaat giok bahkan membuat
perempuan-perempuan Barat amat menyukai giok produksi Tiongkok. Mereka tidak
segan mengeluarkan biaya mahal untuk membeli giok dari Tiongkok. Hasrat ini pun
diperkuat dengan kebiasaan mereka yang gemar meneliti segala sesuatu, dan
mereka bahkan memahami detail manfaat dari batu giok melebihi masyarakat
Tiongkok, kalaupun masyarakat mereka jarang ada yang menjadi pengrajin giok selain
kolektor giok.
Bagaimana kalau di Indonesia?!
Di Indonesia masih belum ada penelitian khusus terkait giok.
Namun, bukan berarti giok tidak menarik untuk dikenakan di Indonesia. Salah satu
pertimbangan mengapa lebih baik mengenakan giok ialah aman. Kita usah takut
tentang aksi jambret yang marak di Indonesia, berbeda sekali dengan ketika kita
mengenakan emas lantas bukan hanya barang yang terancam tetapi juga nyawa!
Lagipula, giok sesungguhnya sangat menawan. Giok yang
dimaksud di sini adalah jadeite, bukan sembarang batu emperan. Kami sudah
melayani ratusan pelanggan di Indonesia. Giok sangat memikat. Banyak dari
pelanggan kami yang ketika pertama kali hendak beli akan banyak bertanya, ragu
karena bagi mereka masih ada banyak di luar sana yang menjual giok (giok palsu) dengan harga
secangkir kopi. Setelah sekali saja mereka melihat giok asli,
mereka akan melakukan repeat order, tiga kali, delapan kali, sepanjang tahun, bahkan satu dua minggu sekali! Mereka
seperti menemukan kesenangan baru, mengoleksi giok. Dan mereka mulai memiliki
pendapat lain, ternyata dengan kualitas yang demikian bagus, giok tidak
termasuk mahal.
Jadi, pilih giok atau emas?! Memilih pandangan hasil warisan
kalau emas lebih berharga, atau memilih pandangan dari segi manfaat?! Dan kita
semua memiliki selera masing-masing. Kita semua layak untuk melakukan investasi
pada emas, tetapi biarlah diri kita setidaknya pernah memiliki sebuah giok
asli. Ini adalah salah satu cara untuk menghargai diri sendiri, menghadiahkan
sesuatu yang berharga untuk diri sendiri.
Jika ada yang mengatakan giok itu jelek, sangat disayangkan
ternyata yang bersangkutan membeli ‘giok’ dari penipu.